Wednesday, 26 October 2011

Pengenalan PLL

Phase-Locked Loop (PLL)
Pendahuluan
PLL dalam dunia pemancar, sering kita dengar dan kita sebutkan. Tapi tahukah kita apa sebetulnya dan bagaimana cara kerja PLL tersebut? Mungkin tidak begitu banyak orang yang mengetahuinya. Dan sedikit orang-orang tersebut adalah orang yang benar-benar menekuni bidang pemancar radio dengan serius.
Kendala utama dalam perakitan PLL adalah karena terbatasnya literatur yang didukung dengan tersedianya komponen di pasar. Cukup banyak literatur yang bisa dikum pulkan, tapi kebanyakan menggunakan komponen yang langka. Bagi orang-orang yang kurang ulet, hal ini akan mematahkan semangatnya, dan pada akhirnya tidak jadi mencoba merakit alat tersebut.
Sebenarnya kalau kita mau lebih tekun, ada komponen komponen pengganti, yang dapat dipergunakan. Hanya kita harus mempelajari karakteristik komponen tersebut sebelum mempergunakannya. Berdasar pengalaman penulis sendiri, kom-ponen komponen tersebut ada dijual di pasaran, dan harga-nyapun relatif lebih murah. Rangkaian yang akan kita bahas di bawah inipun dihasilkan dari proses potong sana potong sini. Lalu digabungkan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ternyata berhasil. Dan yang lebih penting lagi tidak semahal yang kita bayangkan.
Jadi tujuan penulis di sini adalah untuk saling berbagi pengalaman. Semoga saja pengalaman yang sedikit ini ada manfaatnya bagi rekan-rekan JRK-SB.
Apa itu PLL ???
Banyak yang mengatakan bahwa PLL adalah pengunci frekuensi. Ada benarnya, tapi juga kurang tepat. Sebab apabila pemancar radio FM frekuensinya dikunci pada satu titik dan tidak berubah sama sekali, maka pada radio penerima kita tidak akan mendengarkan suara apa-apa. Kenapa demikian? Karena radio pemancar yang menggunakan sistem modulasi FM, frekuensinya akan berubah-ubah sesuai dengan sinyal yang dimodulasikan kepadanya. Perubahan sinyal itulah yang akan dibaca dan diterjemahkan oleh modulator radio penerima sehingga menjadi sinyal yang tadinya dimodulasikan pada pemancar. Barulah kita bisa mendengarkan lagu-lagu, berita, iklan, dan lain sebagainya.
Jadi fungsi PLL di sini adalah megembalikan frekuensi yang telah berubah karena adanya modulasi, pada frekuensi aslinya, yaitu frekuensi osilasi. Besarnya perubahan frekuensi tersebut disebut dengan deviasi frekuensi. Jadi dengan adanya PLL pemancar radio jadi lebih stabil pada frekuensi osilasinya dan tidak menggangu frekuensi lainnya. Tapi dengan syarat deviasi frekuensinya diatur sedemikan rupa agar tidak terlalu besar atau sering dikatakan lebar.

No comments:

Post a Comment